Setuju Nggak? Bukan Orang Minang Kini Dirazia & Dilarang Jualan Masakan Padang Murah . Foto: Istimewa
Jakarta, Insertlive -
Bagaimana pun, masakan Padang sudah terlalu lekat dengan orang Indonesia. Rumah makan Padang dengan tarif kelas bawah alias murah-meriah bahkan pernah pada menyalip warteg.
Masakan Padang lebih diminati karena lebih kaya rasa dan bambu, namun lebih ekonomis ketimbang warung ramesan khas Tegal. Kultur itu masih terus dipegang para pengusaha masakan Padang yang memang asli Minang atau pun non-minang.
Formula Rp10.000-Rp15.000 paket kenyang adalah rumus magnetik pengundang pelanggan. Kuah banjir, bonusan sayur nangka, sambal dan lauk lebih kaya rasa sejujurnya memang lebih diminati ketimbang ramesan khas Jawa sejak dua dekade lalu.
Namun ada yang peristiwa menarik belakangan ini, khususnya di Cirebon. Ada razia yang digelar oleh PRMPC alias Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon di kota Udang itu untuk 'sweeping' rumah makan Padang murah dengan penjual non-Padang.
Perlu diketahui, memang banyak sekali rumah masakan Padang penjual berasal dari Jawa. Biasanya disebut masakan Padang-Jawa.
PRMPC menuai kehebohan karena sepertinya aksi razia itu tidak mencerminkan kebebasan berniaga. Membuat batasan gerakan ekonomi atas etnis tertentu dalam razia masakan Padang di luar pedagang asal Sumbar.
Dalam keterangan yang beredar di X. Sejumlah orang yang tergabung dalam PRMPC (Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon) itu memaksa para penjual untuk menghapus label "Masakan Padang" yang menempel di warung mereka.
Sejumlah pria dalam aksi itu, tak segan mengeletekkan stiker tulisan 'masakan Padang' karena memergoki penjualnya bukanlah orang Minang.
Netter benar-benar geram atas aksi grup PRMPC tersebut hingga membandingkan dengan dagangan bika Ambon -yang bukan dari Ambon- sampai nasi kucing.
"Lah kenapasih, orang medan punya bolu namanya bika ambon aja orang ambon ga marah kok ini skedar masakan bukan orang asli padang malah di razia, jadi yang jual kebab turki hrs orang turki yaa?," tulis no****v.
Aksi itu disebut berlangsung 20 Oktober 2024 itu dibagikan oleh akun X Jominang. Laman X pun langsung viral dan banyak dikomentari publik internet.
Sebelumnya grup FB PRMPC membagikan video ketika mereka merazia warung-warung masakan Padang harga murah yang banyak bertebaran di pinggir jalan Kota Cirebon yang sebenarnya juga sudah lumrah terjadi di seluruh daerah Indonesia terkait warung makan Padang harga ekonomis.
Banyak yang menyayangkan aksi itu hanya representasi grup pedagang 'barisan sakit hati' karena warungnya kurang laku dan merasa terancam karena masakan Minang murah meriah yang dijajakan penjual non-Padang.
(kmb/kmb)
Tonton juga video berikut: