Profil Uwok Drummer Matta Band yang Anaknya Meninggal Terseret Ombak Bali / Foto: instagram.com/bachman.jr
Jakarta, Insertlive -
Pelajar SMA IT Insan Sejahtera Sumedang bernama Kaisar Akira Ayman (16) meninggal dunia usai tenggelam di Klingking Beach, Nusa Penida, Bali. Siapa sangka, remaja yang meninggal tersebut rupanya anak dari Yadi Bachman atau Uwok drummer Matta Band.
"Betul jadi orangtuanya ananda dari Kaisar itu merupakan mantan drummer band Matta dulunya itu. Beberapa tahun yang lalu memang tergabung di sebuah band," ujar wakil kepala sekolah SMA IT Insan Sejahtera Sumedang, Isti, dikutip dari DetikJabar pada Jumat (1/11).
Uwok memang dikenal sebagai sosok drummer band Matta yang sudah cukup lama bermusik di dunia hiburan Indonesia. Matta dikenal para pecinta musik tanah air saat merilis lagu berjudul Ketahuan pada 2007.
Sosok Uwok lahir di Sumedang pada 1 Februari 1979 dan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ia punya latar belakang pendidikan pernah bersekolah di SD Sumedang, SMP dan SMA 1 Sumedang, hingga kuliah Jurusan Ekonomi di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Uwox yang memang menggilai musik lantas mengikuti saran orang tuanya untuk kursus musik demi menggali bakat terpendam. Ia pun wara-wiri bermain musik dan gonta-ganti band hingga enam kali.
Perjalanan musik Uwok akhirnya mempertemukan dirinya dengan Matta band pada 2006. Ia bersama Matta band lantas merilis lagu berjudul Ketahuan yang langsung membuat karier mereka melejit kala itu.
Uwok pun akhirnya memutuskan menikahi sang kekasih yang bernama Joice pada Agsutus 2007. Pernikahan itu dikaruniai anak yang salah satunya adalah Kaisar Akira.
Kaisar Akira disebut liburan ke Bali bersama rombongan sekolah SMA IT Insan Sejahtera Sumedang. Rombongan tersebut kemudian berkunjung ke Nusa Penida pada Rabu (30/10).
Kepala sekolah pun menjelaskan bahwa ia sebenarnya tidak memberikan izin untuk siswa turun ke area pantai dan hanya boleh menikmati pemandangan dari atas. Sayangnya, himbauan tersebut tak diindahkan para siswa yang kemudian berinisiatif sendiri untuk turun ke pantai.
"Tetapi pada saat itu mungkin anak-anak melihat di sekeliling melihat sangat bagus sekali turun ke bawah karena memang dari atas itu turun ke bawah jalannya itu lumayan jauh terus lumayan terjal juga," kata Isti.
"Anak-anak berinisiatif turun ke bawah sehingga pembimbingnya pun mengikuti anak-anak yang sudah turun ke bawah jadi langsung ngikutin lari mendampingi anak-anak. Jadi memang anak-anak yang berinisiatif duluan terus pendampingnya ikut turun," lanjutnya.
Isti pun syok saat menerima laporan bahwa salah satu siswanya yakni Kaisar menghilang karena terseret ombak besar secara tiba-tiba. Pihak sekolah langsung melaporkan kejadian itu ke polisi dan Tim SAR di Bali. Naas, Kaisar ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa pada Kamis (31/10).
(ikh/ikh)
Tonton juga video berikut: