Pernah Jadi Buruh Bangunan, Ini Beda Gurita Bisnis Tomy Winata dan Haji Isam/Foto: Image by Freepik
Jakarta, Insertlive -
Dua orang terkaya di Indonesia, Tomy Winata dan Haji Isam menjadi sorotan setelah jumlah kekayaannya dibuka di publik.
Siapa sangka bahwa kedua orang kaya tersebut pernah mengalami masa-masa tersulitnya dalam hidup.
Keduanya pernah berada di titik terendah sebelum meniti kariernya menjadi seorang pengusaha sukses.
Simak ulasannya di bawah ini.
Tomy Winata
Pria kelahiran Jakarta dan dibesarkan di Pontianak itu berasal dari keluarga tidak mampu.
Selama di Jakarta, ia pernah tinggal di Gang Mangga Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sebelum membangun bisnis, Tomy Winata sempat menjadi kuli bangunan.
Ia mencoba menjadi mandor di sebuah proyek pembangunan barak militer sebelum membesarkan Grup Artha Graha.
Bisnis terbesar yang ia miliki Artha Graha Network (AGN) yang memiliki 4 pilar bisnis di bidang properti, keuangan, industri argo, dan hospitality.
Perusahaan Tomy Winata ini semakin berkembang kini juga terjun di industri tambang, media, hiburan, ritel, telekomunikasi, dan teknik informatika.
Sementara itu, salah satu bisnisnya yang terkenal yaitu perusahaan properti, PT Danayasa Arthatama Tbk.
Sebagai informasi, perusahaan ini mengelola kawasan perkantoran elit di Jakarta yaitu Sudirman Central Business District (SCBD) yang setara dengan distrik Gangnam di Korea Selatan.
Selain itu, sumber keuangan Tomy Winata lainnya yaitu Rempang Eco City.
Rempang Eco City, sebuah kawasan di Pulau Rempang yang dibangun sebagai pusat industri, perdagangan, hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapore.
Tomy Winata juga mempunyai bisnis yang bergerak di bidang elektronik yaitu PT Electronic City Indonesia Tbk.
Toko elektronik milik Tomy Winata yang menjual berbagai produk elektronik, dari smartphone, laptop, TV, mesin cuci, AC, dan kulkas.
Punya banyak bisnis, Tomy Winata berhasil duduk di peringkat ke 43 dalam daftar 150 Orang Terkaya versi Globe Asia pada tahun 2016. Kala itu ia memiliki kekayaan lebih dari Rp14,6 triliun.
Baca di halaman selanjutnya...
(dis/fik)
1 / 2
Loading LoadingARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
BACA JUGA