Isi Pesan WhatsApp Terakhir Anak Wox Matta Band Sebelum Tewas Tenggelam/Foto: Instagram
Jakarta, Insertlive -
Duka menyelimuti keluarga Yadi Bachman atau yang lebih dikenal dengan Wox Matta Band. Ia baru saja kehilangan anak pertamanya, Kaisar Akira Ayman yang tewas tenggelam terseret ombak.
Kaisar ditemukan tewas setelah terseret ombak besar saat berada di Klingking Beach, Nusa Penida, Bali pada Rabu (30/10). Kala itu Kaisar tengah berada di Bali dalam rangka study tour dari sekolahannya.
"Anak lagi study tour di Bali. Sama temen-temen renang di bawah, yang terseret ombak cuma anak saya. Akhirnya ditemukan sampai jenazah (sudah tidak bernyawa). Dari hari Rabu jam 12 waktu Bali, ditemukan jenazahnya Kamis jam 9 pagi," ucap Wox Matta Band dalam konferensi pers di Zoom.
Wox menyebut saat anaknya terseret ombak tidak ada yang berani menolong karena area yang sangat berbahaya. "Tidak ada yang berani menolong ke tengah dan area itu memang berbahaya sering kejadian serupa terjadi," tuturnya.
"Tidak ada yang berani menolong ke tengah dan area itu memang berbahaya sering kejadian serupa terjadi. Tim SARmencari 2 jam pakai perahu dan belum ditemukan, terus akhirnya saya terbang ke Bali. Salah satu rekan saya melihat ada jasad yang mengambang, akhirnya kita hubungi tim SAR,dan benar itu jasad anak saya," lanjutnya.
Kabar ini pun mengejutkan Wox Matta Band, terlebih beberapa jam sebelum kejadian, ia sempat menerima pesan video dari Kaisar.
Sayangnya, pesan video itu tidak langsung terkirim ke WhatsApp Wox karena dirinya yang sedang berada di dalam Whoosh dan kesulitan sinyal. Saat pesan diterima, Kaisar sudah dinyatakan hilang terseret ombak.
"Jam 2 siang saat saya di Whoosh anak saya WA, anak saya kirim video tapi karena sinyal jelek baru diterima jam 2. Saya sama anak saya kan deket banget, jadi gini 'Udah di Nusa Penida bro' Itu terakhir komunikasi," kenang Wox.
Wox menyebut Kaisar adalah salah satu anaknya yang memiliki karakter paling mirip dengannya. Remaja 16 tahun itu adalah sosok yang kreatif dan gampang bergaul dengan siapa saja.
"Dia karakternya mirip saya banget, anaknya kreatif, tidak pernah belajar tapi nilainya bagus, gampang bergaul temannya banyak sekali," kata Wox.
"Yang sedih itu rumah saya jadi tempat kumpulnya dia sama gengnya, jadi setiap hari pasti penuh terus rumah dengan teman-teman dia, saat anak saya sudah meninggal rumah sudah nggak ramai lagi," sambungnya.
(agn/agn)
Tonton juga video berikut: