Tangis Cut Intan Nabila Pecah saat Video KDRT Armor Toreador Kembali Diputar

2 months ago 28

Cut Intan Nabila (Rizky/detikcom) Tangis Cut Intan Nabila Pecah saat Video KDRT Armor Toreador Kembali Diputar / Foto: Cut Intan Nabila (Rizky/detikcom)

Jakarta, Insertlive -

Pengadilan Negeri Cibinong, Jawa Barat hari ini kembali menggelar sidang kasus KDRT yang dilakukan Armor Toreador terhadap istrinya, Cut Intan Nabila.

Pada sidang yang dimulai pada pukul 16.40 WIB itu, Cut Intan memberikan kesaksian atas perlakuan KDRT yang dialaminya.

Setelah memberikan kesaksian, terlihat wajah Cut Intan sembab. Ana Sofa Yuking selaku kuasa hukum Cut Intan memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di dalam ruang sidang sehingga membuat kliennya bersedih.


"Ya agenda pemeriksaan saksi korban ada Intan, kemudian ada saksi sepupu, Irma pembantu rumah tangga, ada tiga saksi. Intinya Intan sebagai korban ditanya peristiwa persisnya seperti apa, beberapa kali, apa yang diderita Intan di KDRT ini," ucap Ana Sofa Yuking, kuasa hukum Cut Intan Nabila di Pengadilan Negeri Cibinong, dilansir dari detikcom, Kamis (28/11).

Sementara itu, Cut Intan mengaku dirinya merasa sedih saat melihat kembali video KDRT yang dilakukan Armor Toreador kepada dirinya. Cut Intan mengaku masih trauma atas kekerasan yang dialaminya.

"Alhamdulillah tadi sih lancar, cuma masih sedih melihat lagi soalnya menyaksikan videonya. Nggak grogi, lebih ke trauma melihat video itu," akunya tak kuasa menahan tangis.

"Karena diputar dari awal. Jadi memang terbawa suasana mengingat lagi, mudah-mudahan sidang berikutnya lebih bisa menyiapkan mental lebih baik," sambung Cut Intan mengungkapkan.

Bahkan, emosi Cut Intan sempat tersulut atas pertanyaan yang dilontarkan kuasa hukum Armor Toreador. Ana Sofa Yuking menilai kuasa hukum Armor terlalu bertele-tele.


"Dari hakim, JPU, sangat objektif menanyakan peristiwa itu mencocokkan dengan BAP dan berkas perkara. Hanya saja kita emosi karena seakan kuasa hukum Armor bertele-tele dan menanyakan sesuatu yang tidak ada korelasinya dari korban dan menurut kami pertanyaan itu tidak memiliki rasa empati terhadap korban, terhadap kami, saya sangat menyesal karena ada pertanyaan yang bertele-tele dan seakan tidak punya empati," tutur Ana Sofa Yuking.

"Ya ingin menggambarkan kekerasan ini bukan karena sesuatu yang digambar dan dilihat langsung oleh orang. Ini sempat dilihat dan hakim sudah melihat miris melihat video ini. Seakan perbuatan ini wajar kan aneh sekali," pungkasnya.

(kpr/arm)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Gossip