Reaksi Judika Disebut Nyolong Lagu oleh Ahmad Dhani

Jakarta, Insertlive -

Judika akhirnya buka suara setelah Ahmad Dhani menyebutnya 'nyolong' lagu Dewa 19.

Awalnya, Judika membantah dirinya pernah melakukan direct license kepada Ahmad Dhani. Direct license adalah sistem perizinan langsung antara pencipta lagu dan pengguna karya cipta.

Judika menjelaskan bahwa lagu yang ia bawakan dalam acara Garuda tahun lalu dibayar oleh penyelenggara acara kepada Ahmad Dhani. Penyanyi jebolan Indonesian Idol itu juga berujar tidak akan membawakan lagu Dewa 19 lagi usai dimintai direct license.

"Nah, setelah itu saya nyanyi di perform-perform saya, saya nggak pernah lagi bawa lagunya Dewa 19 sama sekali, karena saya nggak tahu aturannya seperti apa nih yang berlaku gitu. Jadi saya nggak mau nanti jadi sama-sama nggak enak gitu," kata Judika dalam jumpa pers di kawasan SCBD, Rabu (19/3), melansir detikpop.

Ahmad Dhani kemudian merespons pernyataan Judika dengan kalimat pedas.

"Abis nyolong lagu Dewa 19, begitu ditagih ogah bawain lagi. Maunya gratisan," tulis Ahmad Dhani dalam unggahannya.

Judika yang awalnya diam, kini memberikan tanggapan. Judika mengatakan bahwa ia mempunyai alasan kuat untuk tidak membalas omongan Ahmad Dhani.

"Ahmad Dhani (aku panggilnya Pakde) itu panutan aku di musik, pernah bareng di Mahadewa band.Jadi kalaupun dia marah2, aku ngga masalah dan ga usah dibalas, karna sesungguhnya dia tau aku bukan maling yang suka nyolong apalagi maunya gratisan," tulis Judika dalam unggahannya.

"Sebelum semuanya jelas dan berkekuatan hukum aku memang sementara tidak menyanyikan lagu-lagu pencipta yang memperjuangkan direct license," lanjutnya.

Selain itu, Judika menjelaskan alasannya tidak mau melakukan direct license. Bukan tak berpihak dengan pencipta lagu, ia memperjuangkannya dengan cara lain.

"Aku juga pencipta lagu. Jadi tahu persis yang diperjuangkan adalah Hak hak pencipta supaya sampai ke orangnya. Hanya saja aku berjuang dengan cara yang berbeda, memberikan hak pemungutan ke LMKN selaku lembaga yang dibentuk pemerintah," kata Judika.

"Dan menuntut LMK-LMKN bisa bekerja lebih baik, transparan, accountable, dan memiliki sistem dan alat yang mumpuni untuk mendata meng-collect dan mendistribusikan performing rights, bukan cuma event off air, tetapi juga di publik komersial seperti (karaoke, restoran/cafe, hotel, mall dll)," pungkasnya.

(KHS/KHS)