Miftah Maulana Dituding Manfaatkan Gelar Gus untuk Kepentingan Pribadi, Ini Kata PBNU / Foto: 20Detik
Jakarta, Insertlive -
Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menjadi sorotan dan menuai kecaman publik karena pernyataannya yang menghina seorang pedagang es teh bernama Sunhaji saat pengajian di Magelang, Jawa Tengah.
Peristiwa ini memicu pertanyaan besar dari publik soal bagaimana sosok Miftah bisa mendapatkan gelar Gus yang terhormat di kalangan pesantren di Indonesia. Bahkan, banyak beredar kabar bahwa Miftah sebetulnya bukan keturunan Kiai yang berhak menyandang gelar Gus.
Rumor-rumor yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa Miftah hanyalah seorang marbot atau penjaga masjid yang berasal dari Lampung. Tak hanya itu, banyak yang berujar bahwa Miftah bukanlah lulusan dari UIN Sunan Kalijaga.
Tak heran, aksi arogan Gus Miftah kala kedapatan menghina seorang pedagang es teh dengan kata 'Go****' itu langsung menuai kecaman publik. Ia lantas dianggap menyalahgunakan gelar Gus untuk kepentingan pribadi.
Namun, semua kabar yang beredar luas di media sosial soal gelar Gus Miftah itu dibantah oleh KH Ahmad Fahrur Rozi Ketua PBNU Bidang Keagamaan. Ia menjelaskan bahwa Gus Miftah merupakan keturunan seorang ulama dari Ponorogo bernama Syaikh Hasan Besari atau Kiai Ageng Hasan Besari. Hal itu membuat Gus Fahrur berujar bahwa Gus Miftah berhak menyandang gelar tersebut.
"Dia keturunan ulama besar, Syaikh Hasan Besari Ponorogo," kata Gus Fahrur dilansir dari DetikJatim pada Kamis (5/12).
Gus Fahrur juga menanggapi soal pernyataan Gus Miftah yang telah menghina Sunhaji. Ia menilai bahwa pernyataan itu hanya lelucon dari Gus Miftah yang memang tak punya niatan buruk sama sekali. Selain itu, video yang sudah dipotong durasinya itu membuat konteks candaan jadi berubah hinaan.
"Ya, saya kira dia hanya bermaksud bercanda untuk menghidupkan suasana tapi kepleset lidah," kata Gus Fahrur.
"Dan dipotong konteksnya oleh YouTuber, sehingga disalah pahami masyarakat karena tidak utuh," sambungnya.
Gus Fahrur lantas berharap masalah ini bisa segera selesai dan semua pihak termasuk Gus Miftah dan Sunhaji mengambil hikmahnya.
"Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas," ujar Gus Fahrur.
"Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf, sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf," tutupnya.
(ikh/fik)
Tonton juga video berikut: