Duka Lara Dwayne Johnson Kehilangan 15 Teman Akibat Kecanduan dan Bunuh Diri

Jakarta, Insertlive -

Dwayne Johnson membuka sisi paling personal dalam hidupnya saat berbicara tentang film terbarunya, The Smashing Machine.

Aktor sekaligus mantan pegulat profesional itu mengaku telah kehilangan banyak orang terdekat akibat kecanduan dan bunuh diri dalam kurun waktu dua dekade terakhir.

Dalam wawancara dengan Variety pada Kamis, 18 Desember 2025, Johnson mengungkapkan bahwa pengalaman kehilangan tersebut menjadi fondasi emosional di balik film yang ia bintangi.

Ia menyebut perjalanan hidup para pejuang kesehatan mental sebagai ruh utama dari kisah yang diangkat.

"Selama dua dekade terakhir, saya kehilangan tepat 15 teman karena kecanduan dan bunuh diri yang tidak mampu mengatasi tekanan," kata Dwayne Johnson kepada Variety.

Film The Smashing Machine sendiri mengisahkan legenda UFC Mark Kerr, yang diperankan Johnson, serta kehidupan rumah tangganya bersama sang istri saat itu, Dawn Staples, yang dimainkan Emily Blunt.

Film ini menyoroti konflik batin Kerr yang terjebak dalam kecanduan, tekanan karier, dan pergulatan mental di balik gemerlap prestasi olahraga.

Johnson menegaskan bahwa film tersebut bukan sekadar tontonan tentang olahraga keras, melainkan refleksi mendalam tentang luka yang sering tersembunyi.

"Dalam satu sisi, The Smashing Machine adalah surat cinta untuk para pria dan wanita yang berjuang, yang telah berhasil melewati masa sulit, dan yang tidak berhasil melewatinya," ujar Dwayne.

"Jadi, Smashing Machine menjadi lebih dari sekadar film, begitulah adanya." lanjutnya.

Aktor berusia 53 tahun itu memang tidak asing dengan isu kesehatan mental. Ia telah lama terbuka mengenai perjuangan depresi yang dialaminya.

Perjuangan Dwayne itu termasuk pengalaman traumatis menyaksikan ibunya, Ata Johnson, mencoba bunuh diri saat ia masih berusia 15 tahun dengan berjalan ke tengah lalu lintas di jalan raya Nashville.

Johnson juga pernah mengalami masa terkelam dalam hidupnya pada usia 23 tahun, ketika mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional runtuh setelah gagal menembus NFL dan dikeluarkan dari Liga Sepak Bola Kanada.

Periode tersebut ia sebut sebagai titik terendah yang menyeretnya ke dalam depresi berat.

"Saya menyadari bahwa dalam menghadapi depresi, salah satu hal terpenting yang bisa Anda sadari adalah Anda tidak sendirian. Anda bukan orang pertama yang mengalaminya," ujar Johnson dalam Oprah's Master Class pada 2015.

"Saya berharap saat itu ada seseorang yang bisa menarik saya ke samping dan [berkata], 'Hei, semuanya akan baik-baik saja.'" lanjutnya.

Komitmen Johnson terhadap isu kesehatan mental terus berlanjut hingga kini. Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, ia membagikan pesan menyentuh melalui Instagram, mengajak publik untuk lebih peka terhadap kondisi emosional orang-orang terdekat.

"Setiap orang bergumul dengan masalah pribadinya dan banyak yang memendamnya. Banyak orang tidak membicarakannya dan saya belajar itu, dalam banyak kasus, dengan cara yang sulit selama bertahun-tahun," ungkap Dwayne.

"Jadi ketika saya menghubungi teman-teman saya, saya tidak bertanya, 'Hei, ada apa?' Saya bertanya, 'Bagaimana keadaan hatimu? Bagaimana perasaanmu?' Dan Anda akan terkejut betapa berartinya hal itu bagi orang lain." sambungnya.

Ia pun menutup pesannya dengan peringatan yang lahir dari pengalaman pahit kehilangan.

"Hubungi orang-orang terkasih anda karena jika tidak... saya telah kehilangan teman-teman selama bertahun-tahun yang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka dan tidak mampu mengatasi stres dan tekanan hidup. Penderitaan mental itu menjadi terlalu berat bagi mereka." tutupnya.

(ikh/ikh)

SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.