Respons Sarwendah Disebut Kuliah Psikologi Imbas Pengalaman Gagal Menikah/Foto: Instagram/@sarwendah29
Jakarta, Insertlive -
Artis Sarwendah diketahui kembali menempuh pendidikan. Ia diketahui kuliah jurusan psikologi di University of Jakarta International. Mantan personel Cherrybelle itu pun mengaku senang bisa kuliah lagi di jurusan yang ia inginkan.
Ia juga tak menampik bahwa dirinya mendapatkan banyak pertanyaan soal mengapa dirinya tak meneruskan S2 dan justru mengambil S1. Sarwendah mengaku dirinya memang sejak dulu ingin kuliah di jurusan psikologi.
"Kuliah aku sebenarnya online, jadi Senin sampai Jumat online, Sabtu baru masuk. Ya senang sih kayak ada kegiatan baru lagi, terus memang dari dulu pengen banget belajar psikologi. Memang aku dari dulu pengen belajar psikologi dan desain interior," kata Sarwendah saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (26/2).
Sarwendah sebelumnya merupakan lulusan jurusan sastra Mandarin. Menjawab pertanyaan soal mengapa dirinya tak langsung mengambil S2, ia mengaku ingin belajar psikologi dari dasar sehingga memilih untuk mengambil S1.
"Makanya orang banyak yang nanya kenapa sih nggak ambil S2? Kenapa ulang lagi S1? Karena S1 aku kan sastra Mandarin, terus kalau aku mau melanjutkan S2, aku pengen benar-benar kayak belajar psikologi harus dari basic, jadi aku ambil lagi dari basic. Psikologi kan beda sama sastra Mandarin, jadi aku ulang lagi," jelasnya.
Ia lantas menepis tudingan yang menyebut dirinya mengambil jurusan psikologi karena pengalaman gagal dalam pernikahan. Sarwendah menuturkan bahwa dirinya memang menyukai psikologi sejak dulu, namun baru berkesempatan mempelajarinya sejak tahun lalu.
"Memang dari dulu aku suka. Aku juga suka konsultasi sama psikolog, dan menurut aku kayak bisa mengenal karakter lebih dalam lagi, mengenal bagaimana caranya bertemu orang, dan mengerti anak-anak," ungkap Sarwendah.
Mantan istri Ruben Onsu itu kemudian membeberkan bagaimana pengalamannya belajar psikologi selama kurang lebih empat bulan belakangan. Ia percaya bahwa ilmu psikologi tersebut sangat berguna dalam kehidupannya sehari-hari, membantunya dalam menghadapi anak-anaknya.
Ia juga tak menampik bahwa kembali berkuliah membuat kegiatannya kini semakin padat. Meski demikian, ia berupaya untuk sekuat mungkin menjalani proses perkuliahan yang telah dipilihnya hingga selesai.
"Lumayan hectic, belum lagi ada tugasnya, belum lagi ada ujiannya, belum lagi ada masuk Sabtu, kadang itu waktu untuk bareng anak-anak kalau nggak ada kerjaan, jadi kayak ya diusahakan sekuat mungkin," pungkas Sarwendah.
(Arundati Swastika/fik)
Tonton juga video berikut: