Jadikan Adat Toraja Candaan, Pandji Pragiwaksono Dituntut Minta Maaf oleh PMTI

10 hours ago 6

Pandji Pragiwaksono Jadikan Adat Toraja Candaan, Pandji Pragiwaksono Dituntut Minta Maaf oleh PMTI/Foto: Dini Astari

Jakarta, Insertlive -

Komika Pandji Pragiwaksono dikecam oleh Perhimpunan Masyakarat Toraja Indonesia (PMTI) gegara disebut menjadikan adat Toraja sebagai candaan.

Dugaan itu muncul setelah ada potongan video Pandji menyinggung adat Toraja, Rambu Solo. Materi yang dibawakan Pandji dinilai tidak pantas dijadikan sebagai bahan candaan.

Pandji melontarkan materi stand up comedy yang menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar pesta kematian. ia juga menggambarkan jenazah keluarga yang belum dimakamkan dibiarkan terbaring di ruang tamu.


"Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makaminnya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya," ucap Pandji di dalam video tersebut.

"Dan banyak yang ga punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktik umum. Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV di ruang tamu gitu. Kalau untuk keluarganya sih biasa aja ya, tapi kalau ada yang bertamu kan bingung ya. Nonton apapun di TV berasa horor," sambungnya.

Ketua PMTI Makassar Amson Padolo pun buka suara dan menyayangkan materi yang dibawakan Pandji tersebut. Menurut Amson adat yang ada di Indonesia tidak pantas untuk dijadikan sebagai bahan candaan.

"Kami sangat menyayangkan seorang tokoh publik berpendidikan seperti Pandji menjadikan adat Toraja sebagai bahan lelucon," kata Amson dalam laporan dari detikcom.

Menurutnya, ada dua hal pada materi yang dibawakan Pandji yang sudah melukai hati masyarakat Toraja yaitu soal warga Toraja jatuh miskin gegara pesta adat dan jenazah yang disimpan di ruang tamu.


"Ada dua hal yang membuat kami terluka. Pertama, pernyataannya bahwa banyak warga Toraja jatuh miskin karena pesta adat. Kedua, anggapan bahwa jenazah disimpan di ruang tamu atau depan TV. Itu tidak benar dan sangat menyinggung," tuturnya.

Amson menyebut praktik menyimpan jenazah dalam tradisi Toraja tidak dilakukan sembarangan. Jika keluarga belum ada rencana untuk menggelar Rambu Solo, maka jenazah akan disemayamkan di sebuah ruangan khusus bukan di ruang tamu seperti yang disampaikan oleh Pandji.

"Sementara, kalau keluarga memang belum mampu, akan ada kesepakatan bersama untuk memakamkan. Tidak pernah ada yang menaruh jenazah di depan TV," terangnya.

Amson pun menuntut Pandji untuk bertanggung jawab dan berhati-hati dalam setiap ucapannya. Ia juga meminta sang komika untuk meminta maaf.

"Kami menuntut Pandji meminta maaf secara terbuka. Ini bukan hanya soal satu suku, tapi pelajaran bagi semua pihak agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain, sekalipun dalam konteks humor," tuturnya lagi.

(agn/agn)

Tonton juga video berikut:


Read Entire Article
Gossip